Dipenghujung tahun 2007, Indonesia mendapat kehormatan sebagai tuan rumah suatu pertemuan akbar yang membahas tentang isu lingkungan, yakni Konfrensi Kerangka Kerja PBB untuk Perubahan Iklim (United Nation Framework Convention on Climate Cange). Pertemuan yang dihadiri lebih dari 180 negara ini, ternyata juga belum memberikan solusi yang tepat, bagi perbaikan kualitas lingkungan dunia, berkaitan dengan pemanasan global.
Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Kanada dan Jepang urung didalam kontribusi penurunan emisi karbon. Ini merupakan ganjalan road map Bali yang telah menelan dana hampir 143 miliar, dan terkesan hanya seremonial saja, bahkan kesepakatan yang diambil tidak bersifat mendasar tanpa konsistensi aksi secara teknis. Sebelumnya, tanda-tanda kegagalan sudah terlihat sejak beberapa lalu. Sejumlah pembahasan mengalami deadlock dan kesepakatannya mengambang. Konferensi perubahan iklim nampaknya makin jauh dari yang diharapkan untuk mengurangi dampak perubahan iklim, Melihat kenyataan yang terjadi, bahwa masyarakat dunia terutama negara-negara maju yang notabene sebagai penyumbang emisi terbesar belum benar-benar konsisten didalam menangani permasalahan pemanasan global ini. (Azis,2007).
sumber : Marwan, Azis. 2007. COP 13 Berubah Jadi Pasar Karbon Jakarta Environment Wact,
Mine Clousure Planning
BalasHapusApa yang harus dilakukan???
Dimana harus dilakukan???
Mengapa harus dilakukan????
Siapa yang melakukan